CINTA

on Minggu, 07 Desember 2008

C I N T A
SASARAN
à orang (ortu, saudara, sahabat, guru,dll)
à sesuatu (alam, binatang, paham demokrasi, dll)

MUNCUL
à kelembutan, kesetiaan, respek, melindungi, agresif, dll
à bisa dialami semua/sebagian

SANGAT PRIBADI
à positif karena muncul tanpa alasan, tidak dibuat2 (spontan)
à negatif karena tergantung pada keinginan/selera/apa yang menyenangkan kita
Contoh : orangtua yang memingit anaknya karena takut anaknya mengalami kecelakaan.

RASIONAL/OBJEKTIF
à artinya melihat, memperhatikan, dan mencerminkan tujuan cinta.
à tidak berarti melupakan perasaan/emosi
à perasaan/emosi pendek dan beku jadi butuh aspek lain seperti Tuhan dan rasionalisasi
Agar dapat memperkaya kehidupan dan sumber langgengnya sebuah hubungan.

TUJUAN
à daya penyatu yang menghidupkan
Terbukti dari berbagai ilmu, seperti evolusi (mulai dari makhluk bersel satu, induk kucing yang menyusui anaknya agar dapat tumbuh, manusia purba sampai manusia modern yang semakin kompleks dalam mencinta) bahkan dari segi keimanan kepada Tuhan.
à hidup manusia berbeda dari makhluk lainnya, contoh kuda.
Manusia tidak hanya mengembangkan segi fisik, namun juga rohani (malahan pengembangan rohani lebih diutamakan) à memiliki kepribadian yang berkembang maksimal (memberikan yang terbaik, unik, kreatif, bebas, aman, dsb).
CINTA memungkinkan, menegaskan, memberikan kepenuhan hidup bagi seseorang. Jadi kalau orang yang kita cintai malahan menjadi lemah, tergantung, pasif berarti sebenarnya kita tidak membahahagiakannya (kebahagiaan yang dirasakan semu/sementara). Kita tidak hidup bersamanya hanya dalam satu dua tahun saja.
à berarti kita anti kematian “Rohani” (tidak hidup secara penuh, merugikan orang lain).
Seringkali disebut sebagai patologis kelainan jiwa (secara psikologis). Banyak orang yang mengalaminya karena tidak ada cinta di masa kecilnya. Cinta juga dapat menjadi salah satu penyembuh seseorang (dari perhatian yang dicurahkan orang yang merawatnya dirasakan orang tersebut).
Disebut juga gejala yang melumpuhkan jiwa. Beberapa contoh sikap yang melumpuhkan jiwa ini telah membudaya di dunia :
1. gengsi dunk (harus memakai baju yang mengikuti trend yang sedang booming)
2. komersialisasi (kita dianggap uang berjalan oleh pedagang ketika berbelanja)
3. teman ditinggalkan kalau sudah kita rasa tidak berguna
4. istri yang menganggap suami hanya sebagai pencari nafkah
5. demi kelancaran bisnis kita mengorbankan persahabatan
6. egosentris (contoh Mr. Bean yang tidak mau antri di RS saat tangannya masuk di teko. Dia menghalalkan segala cara agar mendapatkan antrian awal)
7. kekerasan baik yang kentara (premanisme) maupun tidak kentara (membuang2 uang padahal tetangga sebelahnya untuk makan saja sukar)

LANGKAH
1. Aku berminat terhadapmu
Minat adalah langkah awal dari setiap interaksi. Minat juga menunjukkan seberapa besar kita bergairah pada kehidupan. Orang yang membatasi minat berarti membatasi hidupnya.
Saat kita berminat pada sesuatu (seseorang) maka kita mulai memperhatikan secara aktif, mendengarkan, ada keterbukaan (untuk diriku ataupun dirinya), ada keinginan untuk mengenalnya lebih mendalam.
2. Aku bertanggungjawab terhadapmu
Sasarannya lebih terbatas.
Mulai ada keterlibatan (tidak lagi aku kamu, tapi kita).
Kalau ada yang salah berani menegur.
3. Aku menghargaimu
Terkadang untuk membahagiakan orang lain kita memaksakan yang baik ‘menurut kita’. Padahal mereka memiliki pandangan lain. Tahap ini mengingatkan kita bahwa setiap orang unik.
4. Aku menghayatimu
Aku menerima dan memahaminya apa adanya.

PENCERMINAN
Segala cinta yang kita terima/berikan harus dicerminkan/dilakukan dalam keseharian kita secara seimbang. Terlalu cinta pada diri sendiri terkadang menghambat pergaulan kita dengan orang lain, banyak dari kita tidak memiliki relasi yang baik dengan tetangga (tidak pernah bicara atau bahkan tidak tahu nama tetangga), dll.

0 komentar: